Minggu, 03 November 2013

Upah Tinggi, Buruh Bisa Digantikan Dengan Mesin atau Impor Tenaga Kerja

Pengusaha mulai mencari langkah antisipasi untuk menghadapi permintaan upah buruh yang terus naik. Salah satunya dengan mempersiapkan mesin sebagai pengganti buruh .

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Franky Sibarani mengatakan jika upah buruh terus naik bukan tidak mungkin tenaga kerja sektor industri makanan dan minuman akan dikurangi dan menggantinya dengan mesin karna tentunya dengan menggunakan mesin akan lebih menghemat biaya dan juga dapat mempercepat kinerja, tidak sedikit juga pengusaha yang memakai mesin untuk tenaga kerja industri makanan dan minumannya .

Aksi saling ancam antara buruh dan pengusaha terus berlanjut, Buruh mengancam mogok kerja sebelum keinginannya terpenuhi yaitu upah buruh naik menjadi 3,7jt . Sedangkan pengusaha mengancam akan menggunakan tenaga kera lain yang berupa mesin atau impor tenaga kerja .

Pengusaha sekaligus Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Riza Suarga berpendapat bahwa seharusnya sistem asuransu benar-benar dijalankan sehingga buruh tak peru agi pusing memikirkan biaya kesehatan, pendidikan, dan perumahan . Sebetulnya peran negara jg penting. Kita tinggal membayar premi unutuk pendidikan, premi untuk kesehatan .

Pendapat : Sebenarnya permintaan buruh untuk naik gaji tidaklah masalah, tetapi untuk permintaan kenaikan yang begitu tinggi hingga mencapai 3,7jt itu jg teralu berlebihan dan akan memberatkan pengusaha . Jika gai buruh yang rata-rata lulusan Sekolah Menengah Atas saja bisa 3,7jt tentunya para sarjana akan lebih menunut gaji yang tinggi .
Peran pemerintah memang penting, tapi nampaknya alasan para buruh untuk naik gaji bukanlah hanya karna hal itu tetapi karna gaya hidup mereka jg yang terlalu mewah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar