Kamis, 24 Januari 2013

Biaya Overhead Pabrik (tulisan)

Pengertian Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik adalah biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan sebagai berikut:
1. Biaya depresiasi
Adalah semua aktiva tetap (kecuali tanah) yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk beroperasi, akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan berjalannya waktu. Sebab-sebab terjadinya penyusutan itu bisa bermacam-macam seperti : karena dipakai, pengaruh iklim,dll

2. Biaya reparasi dan pemeliharaan 
Adalah biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik,dll

3. Biaya listrik
Adalah kewajiban perusahaan kepada pihak luar dalam proses pembayaran.

4. Biaya kesejahteraan karyawan
Adalah bagian dari kewajiban perusahaan memberikan tunjangan kehidupan karyawan atas pengabdian terhadap perusahaan.

5. Biaya bank
Adalah kewajiban perusahaan kepada pihak luar dan biaya itu bukan bagian integral dari produksi.

6. Biaya pengelolaan limbah
Adalah biaya yang memberikan jasa pelayanan kepada suatu proses produksi.

7. Biaya training dan transportasi
Adalah biaya-biaya yang terjadi untuk pelaksanaaan kegiatan pemasaran produksi.

8. Biaya asuransi 
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjamin perusahaan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti : kebakaran.
 
Biaya Overhead Pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan:
1. Biaya overhead pabrik tetap
Adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam volume kegiatan tertentu.
 
2. Biaya overhead pabrik variabel 
Adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
 
3. Biaya overhead pabrik semi variabel 
Adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
 
Manfaat Tarif Biaya Overhead Pabrik
 
1. Menyusun anggaran BOP
Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran BOP antara lain:

a. Kapasitas Praktis, adalah volume produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh pabrik.

b. Kapasitas Normal, adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.

c. Kapasitas Sesungguhnya yang Diharapkan, adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.

2. Memilih dasar pembebanan BOP kepada produk
Memilih dasar yang akan dipakai untuk membebankan secara adil BOP kepada produk. Dasar pembebanan disebut juga dengan satuan penghitung. Satuan kegiatan ini sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran BOP karena pada prinsipnya BOP merupakan hasil perkalian antara satuan kegiatan dengan tarif BOP.

Dasar-dasar yang dipakai sebagai satuan kegiatan untuk membebankan BOP kepada produk, antara lain:

a. Satuan produk
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan langsung membebankan BOP kepada produk. Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan Rumus berikut:

Tarif BOP persatuan =    Taksiran BOP : Taksiran jumlah satuan produk

b. Biaya bahan mentah 
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan mentah (misal biaya asuransi bahan baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai. Rumus perhitungannya :

Tarif BOP per satuan = Taksiran BOP : Taksiran biaya bahan mentah yang dipakai

c. Biaya Tenaga Kerja Langsung 
Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL (contoh pajak penghasilan atas upah karyawan yang ditanggung perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah biaya TKL.
Rumus perhitungannya :

Tarif BOP per satuan = Taksiran BOP : Taksiran biaya Tenaga Kerja langsung 
 
Penggolongan tarif BOP atas dasar tingkah laku biaya 
 
1.      Biaya Tetap
Ciri-ciri :
a. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan / aktivitas sampai tingkat tertentu.
b.Pada biaya tetap, biaya satuan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, makin tinggi volume kegiatan makin rendah biaya satuan, dan sebaliknya.


2. Biaya Variabel
Ciri-ciri :
a. Biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan makin besar volume kegiatan makin besar pula jumlah total biaya variable, dan sebaliknya.
b. Pada biaya variable biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan (konstan)

3. Biaya Semi Variabel
Ciri-ciri :
a. Biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan. Makin besar volume kegiatan makin besar jumlah total biaya, makin kecil volume kegiatan makin kecil pula jumlah total biaya, tapi perubahannya tidak sebanding.
b. Makin tinggi volume kegiatan rendah biaya satuan, makin rendah volume kegiatan makin tinggi biaya satuan.
 
 Perbedaan Biaya Variabel dan Biaya Serapan

1. Biaya Serapan           
Biaya Penyerapan adalah biaya yang memperlakukan semua biaya produksi sebagai biaya produk. Dalam penyerapan biaya, sebagian dari biaya overhead manufaktur tetap dialokasikan ke setiap unit produk. 
 
2. Biaya Variabel           
Biaya Variabel adalahbiaya yang hanya mencakup biaya produksi variabel dalam biaya produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya produksi variabel overhead yang biasanya akan dimasukkan dalam biaya produk di bawah biaya variabel. Biaya overhead manufaktur tetap diperlakukan sebagai biaya periode dan dibebankan terhadap pendapatan setiap periode.
 
1. http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/pengertian-biaya-dan-pengolahan-biaya.html
2.  http://nurulazizah-azizah.blogspot.com/2013/01/biaya-overhead-pabrik-bop.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar